twitter

Ujian Nasional tiap tahun menjadi kontroversi. Di satu sisi Pendidikan Nasional harus mempunyai standar kelulusan yang baik, untuk mewujudkan salah satu tujuan negara yaitu "mencerdaskan kehidupan bangsa". Pertanyaannya adalah apakah dengan lulus UN bangsa ini sudah cukup cerdas? Karena di sisi lain, pelaksanaan UN ini dinilai tidak relevan dengan potensi masing-masing siswa, rawan ketidakjujuran, dan juga pemborosan biaya. Tapi itu kata pakar-pakar pendidikan atau juga pemerhati pendidikan.

Menurut saya sendiri, apa salahnya sih Ujian Nasional. Banyak sekali kekhawatiran baik dari siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, bahkan pemerintah sekalipun yang menyelenggarakannya.

Berhasil dan gagal adalah hal yang biasa. Apa yang harus ditakutkan. Nanti juga ketika siswa-siswa itu telah terjun ke lingkungan masyarakat mereka akan menemukan ujian yang sebenarnya. Masa iya 3 tahun belajar, tapi nilai 6 saja tidak bisa.

Sudah menjadi rahasia umum, di tiap pelaksanaan UN selalu ada saja bocoran. Gurunya sendiri berpendapat bahwa kalau tidak dibantu seperti itu, nanti banyak siswa yang tidak lulus, dan nanti sekolah yang malu. Saya jadi sedih. Zaman sekarang ini orang lebih malu untuk berbuat jujur dari pada berbuat curang. Kejujuran sudah menjadi barang yang langka.

Tapi untuk yang belum lulus UN, jangan terlalu bersedih, malu atau bahkan mencoba bunuh diri. Berhasil atau gagal sudah biasa. Berbuat tidak jujur lah yang jangan jadi kebiasaan. Jadikan sebagai pelajaran, belajar lebih giat lagi. Sudah menjadi pilihan dari siswa sendiri untuk masuk sekolah, jadi mereka harus ambil konsekuensinya, harus menguasai apa yang menjadi standar agar kamu bisa lulus dari sekolah itu.

Selain itu juga untuk yang belum lulus, nanti juga ada UN ulang. Yakinkan bisa lulus, toh nanti juga di ijazahnya tidak ada keterangan bahwa lulusnya di UN ulang...:D
28 April 2010 | 0 komentar | Label: , ,

0 komentar: