twitter

Kejadiannya terjadi dua minggu yang lalu. Seperti kebanyakan orang-orang jaman sekarang, bangun tidur yang pertama dilihatnya adalah handphone--entah melihat jam, mematikan alarm, atau penasaran dengan notification-nya facebook.

Saya sendiri melakukan ketiganya. Setelah melihat beberapa notification yang 'nggak penting, perhatian saya tertuju ke salah satu update status dari rekan saya:

*** MARAH MENYATUKAN SEGALA KEBURUKAN ****

Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Humaid bin 'Abdur Rahman dari seorang sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam berkata: “Wahai Rasulullah! Berwasiatlah padaku”. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Jangan marah". Orang itu berkata; Lalu aku berfikir saat Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam mengucapkan sabda itu, ternyata marah menyatukan seluruh keburukan.

(HR.Ahmad)


Beruntung sekali saya mempunyai teman di dunia maya yang menjadikan facebook sebagai media dakwah.

Setelah membaca hadits tersebut dan beberapa status-status lainnya, bukannya beranjak untuk solat subuh tapi saya malah ketiduran lagi. Dalam ketiduran ini lah saya mengalami mimpi yang luar biasa. Dalam mimpi itu saya seolah-olah berada dalam tempat atau ruangan di mana sabda tersebut diucapkan oleh Rasul. Saya bahkan melihat sosok Rasul meskipun samar-samar, hanya melihat dari samping dengan sorban dan jubah putih bercahaya. Subhanallah.

Segera setelahnya saya sadar bahwa saya baru saja bermimpi. Saya lihat ke celah-celah tirai jendela, hari sudah agak terang. Segera saja saya solat subuh yang memang sering kesiangan.

Beruntung sekali karena tidak semua orang mengalami kesempatan mimpi seperti saya. Tercatat yang orang-orang yang pernah bermimpi bertemu Rasul diantaranya Aa Gym, kalau begitu saya bisa disejajarkan dengan Aa Gym, mungkin lebih. Hehe.

Namun, benar atau tidaknya sosok Rasul yang saya temui dalam mimpi tersebut tidak ingin saya debatkan, karena hanya akan menghabiskan umur saja. Saya ambil pelajarannya saja, bahwa memang belakangan ini saya sering terbawa emosi. Mudah-mudahan hal ini bisa membuat saya lebih mencintai Allah dan Rasul, menambah keimanan dan ketakwaan saya, menjadikan diri lebih takut dan selalu merasa diawasi-Nya, dan mendapatkan syafa'at-Nya. Amin.
29 April 2010 | 0 komentar | Label: , ,
Ujian Nasional tiap tahun menjadi kontroversi. Di satu sisi Pendidikan Nasional harus mempunyai standar kelulusan yang baik, untuk mewujudkan salah satu tujuan negara yaitu "mencerdaskan kehidupan bangsa". Pertanyaannya adalah apakah dengan lulus UN bangsa ini sudah cukup cerdas? Karena di sisi lain, pelaksanaan UN ini dinilai tidak relevan dengan potensi masing-masing siswa, rawan ketidakjujuran, dan juga pemborosan biaya. Tapi itu kata pakar-pakar pendidikan atau juga pemerhati pendidikan.

Menurut saya sendiri, apa salahnya sih Ujian Nasional. Banyak sekali kekhawatiran baik dari siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, bahkan pemerintah sekalipun yang menyelenggarakannya.

Berhasil dan gagal adalah hal yang biasa. Apa yang harus ditakutkan. Nanti juga ketika siswa-siswa itu telah terjun ke lingkungan masyarakat mereka akan menemukan ujian yang sebenarnya. Masa iya 3 tahun belajar, tapi nilai 6 saja tidak bisa.

Sudah menjadi rahasia umum, di tiap pelaksanaan UN selalu ada saja bocoran. Gurunya sendiri berpendapat bahwa kalau tidak dibantu seperti itu, nanti banyak siswa yang tidak lulus, dan nanti sekolah yang malu. Saya jadi sedih. Zaman sekarang ini orang lebih malu untuk berbuat jujur dari pada berbuat curang. Kejujuran sudah menjadi barang yang langka.

Tapi untuk yang belum lulus UN, jangan terlalu bersedih, malu atau bahkan mencoba bunuh diri. Berhasil atau gagal sudah biasa. Berbuat tidak jujur lah yang jangan jadi kebiasaan. Jadikan sebagai pelajaran, belajar lebih giat lagi. Sudah menjadi pilihan dari siswa sendiri untuk masuk sekolah, jadi mereka harus ambil konsekuensinya, harus menguasai apa yang menjadi standar agar kamu bisa lulus dari sekolah itu.

Selain itu juga untuk yang belum lulus, nanti juga ada UN ulang. Yakinkan bisa lulus, toh nanti juga di ijazahnya tidak ada keterangan bahwa lulusnya di UN ulang...:D
28 April 2010 | 0 komentar | Label: , ,
Hari ini saya sedang merasa jenuh sejenuh-jenuhnya. Hari ini juga saya sedang benci dengan keadaan di sekeliling saya. Titik...

Malam semakin larut, tapi pikiran-pikiran ini terus berputar-putar di kepala, belum tahu arahnya akan ke mana.
Kadang termenung, kemudian segera kembali menuliskan apa yang terlintas di otak. Termenung lagi...

Manusia diciptakan oleh Allah dengan sempurna, berbeda dari makhluk Allah lainnya. Manusia memiliki akal dan pikiran. Syukur alhamdulillah saya diciptakan Allah sebagai manusia, yang saat ini penuh dengan pikiran yang sedang berputar-putar.
25 April 2010 | 0 komentar |
Kalau diliat-liat, sepertinya Bursa Tenaga Kerja itu diadakannya lebih dari satu kali per bulannya. Tadi siang saja saya lewat jalan Braga, di sana sudah ada lagi Bursa Tenaga Kerja.

Meskipun saya sendiri belum pernah masuk, tapi bisa saya pastikan tiap Bursa Tenaga Kerja diadakan, tidak pernah sepi pengunjung. Tempat parkir penuh, baik motor atau pun mobil, dan juga angkot yang berhenti sembarangan menurunkan calon pengunjung. Kenapa saya katakan calon pengunjung, soalnya dulu ada teman saya yang urung masuk ke Bursa Tenaga Kerja tersebut karena yang masuk harus bayar. Trus mau bayar gimana, kerja aja belum, ini malah disuruh bayar.

Menurut saya, Bursa Tenaga Kerja ini sangat baik untuk menuntaskan salah satu masalah di negara ini, yaitu pengangguran. Kalau Anda memang saat ini masih belum punya pekerjaan, silahkan saya sarankan boleh berkunjung ke sana. Ingat, bawa uang lebih. Jangan sayang kalau-kalau untuk masuk ke sana harus membayar tiket. Toh harga tiketnya pun tidak melebihi harga tiket bioskop yang nomat.

Kembali ke masalah penganggguran, saya sempat menganalisis, meskipun tanpa ada hitungan pasti. Kalau misalnya tiap kali masuk ke Bursa Tenaga Kerja dikenakan tarif Rp 10.000, kemudian rata-rata pengungunjung per harinya 200 orang, dan biasanya Bursa Tenaga kerja diselenggarakan selama seminggu penuh (7 hari). Anda boleh ikut menghitung, kurang lebih Panitia bisa meraup urang sebesar Rp 14.000.000.

Saya pikir ternyata Panitia pintar juga, orang yang nyatanya mencari kerja untuk mendapatkan uang, malah menjadi ide buat Panitia untuk mendapatkan uang. Bagi Panitia, penganguran itu menjadi komeditas. Dari sini saya ubah, ternyata pengangguran itu bukan masalah, tapi ternyata pengangguran itu sebuah peluang.

Oke kalau misalnya masuknya gratis. Perusahaan-perusahaan yang ikut memajang stan di Bursa Tenaga Kerja yang mereka adakan juga pasti tidak gratis. Selain itu, masih banyak orang-orang yang kecipratan untung dari "pengangguran" ini, misalnya tukang parkir, supir angkot, satpam, pedagang makanan dan minuman, dll.

Ternyata suatu masalah bagi orang lain, bisa menjadikan peluang. Tentu saja ini berlaku bagi orang yang berfikir kreatif, think out of the box. Mari kita berfikir...dan bertindak...


*Hak Cipta tidak dilindungi siapa pun. Dilarang membaca atau Anda ketagihan. :D
20 April 2010 | 0 komentar | Label: , , , , ,